Fonofobia

 


MEMAHAMI FOBIA SUARA KENCANG & CARA MEMAHAMINYA

Fonofobia memicu ketakutan,kepanikan dan kecemasan ekstrem pada penderitanya ketika mendengar suara kencang.Fobia ini dapat menjadi pertanda dari kondisi medis mulai dari migrain,hipersomnia dan cedara traumatis pada otak.Banyak orang yang tidak menyukai suara kencang,terlebih jika suara tersebut sampai menggangu konsentrasi ketika sedang belajar atau belerja.Pada beberapa orang,suara kencang tidak hanya menggangu,tetapi juga dapat memeicu ketakutan dan kecemasan ekstrem.Kondisi tersebut disebabkan oleh fonofobia.

Apa Itu Fonofobia ?

Fonofobia merupakan fobia terhadap suara kencang,ketika mendengar suara kencang,penderita fobia yang sering disebut juga ligyropphobia ini akan merasakan ketakutan,kepanikan,maupun kecemasan ekstrem.

Fobia suara kencang biasanya lebih sering dialami oleh anak-anak.Meskipun begitu,fonofobia juga diderita oleh orang dewasa.Kondisi ini bisa memengaruhi kenyamanan saat beradad di tempat keramaian yang memungkinkan adanya suara kencang seperti konser,pesta,suara petir dan guntur.

Gejala Umum Fonofobia

Ada beberapa gejala mungkin akan dirasakan penderita fonofobia saat mendengar suara kencang.Gejala yang muncul bisa menggangu dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.Sejumlah gejala yang umum dialami penderitanya,yaitu :
  • Ketakutan
  • Kecemasan
  • Berkeringat
  • Sesak Nafas
  • Peningkatan Detak Jantung
  • Nyeri di dada
  • Pusing
  • Kliyengan
  • Mual
  • Pingsan
  • Perubahan Suasana Hati
  • Keinginan Untuk Kabur Dari Suara
Gejala yang dirasakan oleh anak-anak penderita fonofbia sebenernya sama dengan orang dewasa.Namun dalam beberapa kasus anak-anak bisa merasa sangat tertekan dan takut saat mendengar suara yang terdengar tak terlalu keras bagi orang dewasa.Mereka mungkin akan langsung menutup telinga dan mencoba menjauh dari suara.

Namun ketakutan akan suara keras pada anak bisa saja bukan disebabkan oleh fonofobia,melainkan gangguan pendengaran hiperakusis.Ketika menderita hiperakusis,telinga anak akan menjadi sangat peka dan sensitif terhadap suara.Maka dari itu segera berkonsultasi dengan dokter atau ahli di bidang audiologi untuk mencari tahu kondisi yang mendasarinnya.

Penyebab Fonofobia

Sama seperti fobia lain,penyebab fonofobia tidak diketahui secara pasti.Faktor genetik diduga menjadi salah satu penyebab seseorang menderita fobia suara kencang.Selain itu,kondisi ini juga bisa terjadi akibat efek pengalaman masa lalu yang memicu trauma.

Disisi lain,fonofobia dapat muncul sebagai gejala dari kondisi medis tertentu.Beberapa kondisi medis yang berpotensi menyebabkan fonofobia meliputi :
  • Sakit kepala migrain
  • cedera traumatis pada otak

Bagaimana Mengatasi Fonofobia

Ada beberapa tindakan dapat dilakukan untuk mengatasi fobia suara kencang.Beberapa tindakan yang biasanya diambil oleh dokter untuk mengatasi fonofobia,diantaranya :
  • Terapi Perilaku Kognitif (CBT)
Jenis psikoterapi ini dilakukan dengan cara mengubah pola pikir dan perilaku negatif terhadap sumber ketakutan.Terapi ini nantinya dapat membuat memberi reaksi yang wajar saat berjadapan dengan sumber ketakutan.
  • Terapi Pemaparan
Dalam terapi pemaparan akan dihadapkan secara langsung dengan pemicu ketakutan dan kecemasan,yaitu suara kencang.Pernapasan sendiri akan dilakukan secara berlurang-ulang sehingga ketakutan perlahan menghilang.Terapi bisa dilakukan secara individu atau kelompok.
  • Teknik Relasi
Teknik relasi dapat membantu mengatasi ketakutan,kepanikan,serta kecamasan yang muncul ketika berhadapan dengan fobia.Salah satu teknik relasi yang bisa diterapkan adalah pernapasan dalam.
  • Konsumsi Obat-Obat Tertentu
Selain terapi kecemasan,dokter atau psikiater mungkin akan meresepkan obat untuk mengatasi fobia.Pemberian obat ini dilakukan supaya mendapatkan hasil terapi yang maksimal beberapa obat yang mungkin diberikan untuk penderita fobia suara kencang seperti obat anti kecemasan dan beta blocker.

Lebih baru Lebih lama